kemarin adalah hari yang bahagia dan haru, betapa tidak bahagia ketika kita di negeri orang mendapatkan kiriman dari orang tua tercinta di tanah air... malam hampir saja larut ketika kami berjanjian dengan Om Didi bertemu di wisma nusantara untuk mengambil kiriman dari orang tua kami, alhamdulillaah Om didi masih belum terlelap, kami dan Om didi sempat berbincang-bincang sedikit sekaligus bercanda tawa sekedar melepas rasa kangen ketika masa-masa bersama di indonesia. setelah sekitar 30 menit kami berbincang, akhirnya kami pamit untuk pulang, tidak lupa mengucapkan rasa terima kasih atas kesediaannya membawa barang titipan dari orang tua kami. sesampai di rumah, kami membuka titipan tersebut, ada dua bingkisan, yang satu besar dan yang satu lagi berukuran setengahnya, kami buka dari bingkisan yang lebih kecil, alhamdulillah isinya obat dan suplemen kesukaan adik saya, ada juga permen favorit kakak dan adik saya g*lia strowberi dan m*ent*s, dan ada sambel kacang k*r*ng s*ri kesukaan kakak ipar saya. bahagia melihat mereka dapat titipan tapi untuk saya koq belum ada? oh iya, memang ketika itu saya tidak meminta dibawakan apapun dari indonesia. akhirnya bingkisan yang besar kami buka, ternyata isinya baju adik saya, alhamdulillah adik saya ga perlu beli baju di sini. ketika saya hendak berdiri meninggalkan mereka yang sedang asyik dengan bingkisan saya melihat ada secarik kertas yang muncul dari tumpukan adik saya, saya ambil dengan rasa penasaran, kertas apa pula ini. ketika saya ambil, ternyata sebuah amplop yang bertuliskan "yang tercinta ananda ahmad abdullah di mesir" dari "bunda", saya langsung sembunyikan di lemari baju saya. kakak saya bertanya, "apaan tuh isinya mad?", saya jawab sambil nyengir, "duit dong ceu, hahahahay.". singkat kata saya menunggu semuanya masuk kamar dan tertidur. akhirnya waktu yang ditunggu tiba, saya membuka surat tersebut dengan hati-hati. ketika saya baca, saya banyak menitikkan air mata, saya malu akan diri saya sebagai anak yang ketika masih bersama di indonesia cuma bisa membuat orang tua saya sedih dan kecewa. banyak pesan dan amanah yang tertulis di surat itu, bahagia rasanya ketika membaca salah satu kalimat di surat itu, "kamu itu anak laki-laki pertama, harapan ketika ayah bunda sudah tidak ada, maka belajarlah ilmu-ilmu Allah dan amalkan, kelak kamu akan bahagia dunia akhirat.". mereka masih sayang pada saya meskipun saya selalu mengecewakan mereka. insya Allaah saya akan coba membahagiakan orang tua saya dan membuat mereka bangga memiliki saya, seperti saya memiliki mereka. Rabb, terima kasih telah menghadirkanku ke dunia ini melalui mereka. ahmad sayang kalian, ahmad cinta kalian, do'a ahmad selalu terhatur tuk kalian. terima kasih ayah bunda. do'akan ahmad selalu agar bisa mempelajari dan mengamalkan ilmu-ilmu-Nya. with love :*
ternyata kiriman untuk saya lebih berharga dibandingkan yang saudara-saudara saya dapatkan.
ternyata kiriman untuk saya lebih berharga dibandingkan yang saudara-saudara saya dapatkan.